Review Novel Biografi "Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner"

Identitas Buku

Judul                           : Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner
Pengarang                   : Gina S. Noer
Penerbit                      : Penerbit Bentang dan THC Mandiri
Cetakan                      : VIII
Tebal Buku                 : XIV + 298 hlm
Tahun Terbit               : 2018

Ikhtisar

Sesuai dengan subjudulnya, novel biografi ini menceritakan masa muda seorang yang amat visioner, B.J Habibie . Buku ini sarat akan inspirasi, bukan hanya karena tokoh utama nya saja, namun karena sosok-sosok dibalik kesuksesan sang tokoh sendiri, yaitu kedua orang tuanya. BJ Habibie lahir dari seorang ayah dari suku Bugis yang agamis dan akademis dan seorang ibu bersuku Jawa yang sangat disiplin dan berpikiran terbuka. Kedua orangtua Habibie sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Sejak kecil Habibie adalah anak yang istimewa. Kecerdasan nya ia ia warisi dari ayahnya yang seorang Kepala Dinas Pertanian di Pare-Pare. Ayahnya lah tempat dia bertanya segala hal yang membuatnya penasaran, jawaban yang tak bisa ia temukan dalam buku-bukunya. Ibunya yang sangat peka terhadap anak-anaknya, cukup khawatir dengan kebiasaan Habibie kecil yang hanya berdiam di kamar dan membenamkan wajahnya di buku-buku. Sampai karena kurangnya interaksi beliau dengan orang selain keluarganya, bicaranya menjadi gagap dan tidak lancar berbahasa Indonesia. Sampai suatu ketika beliau harus les berbahasa Indonesia agar bisa mengenyam pendidikan SMA di Bandung. Maklum, di rumah, bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda. Maka, jika adiknya sering dijewer ibunya karena terlalu banyak bermain dan lupa belajar, Habibie kecil justru diseret keluar kamarnya agar membaur bermain dengan teman-teman nya.


Yang saya pahami dari novel ini adalah, seorang BJ Habibie, di setiap hal dalam kehidupanya nanti, selalu terilhami dari nasehat ayahnya padanya, yang meminta nya agar menjadi "mata air yang bersih" , karena mata air yang bersih akan membersihkan dan menghidupkan sekitarnya. Termasuk segala keputusan yang diambilnya kelak ketika sudah menjadi dewasa, beliau selalu teringat petuah ayahnya agar dia bisa menjadi "mata air". 

Banyak adegan menyentuh dalam novel ini . Pertama ketika ibunya bersumpah di samping jenazah ayahnya yang meninggal mendadak di sujud shalatnya, mengatakan bahwa Ibunya akan menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin dengan keringatnya sendiri. Lalu ada adegan ketika ibunya mengantarnya ke Pelabuhan, untuk melepas Habibie kecil yang berumur 14 tahun, merantau di Jawa untuk melanjutkan sekolah setingkat SMP dan SMA. Bukan karena di Makassar tak ada sekolah, namun ibunya ingin anaknya masuk ke sekolah terbaik, yang saat itu, akibat perang, hanya ada di Pulau Jawa. Ketika Habibie kecil memohon-mohon supaya ibunya tidak mengirimnya ke Jawa, ibunya menjawab "Ini Justru tanda aku sayang dan yakin padamu, Rudy. Kalau Mami jahat, justru Mami akan menahanmu di sini dan memanjalammu. Karena itu, kamu harus pergi. Jadi yang nomor satu!" Ketika kapal yang ditumpangi Habibie menjauh hingga lambaian anaknya tak terlihat lagi, baru lah air matanya menetes. Sungguh khas seorang ibu, yang akan menyampingkan perasaan nya sendiri demi kebaikan anak-anaknya.

Kisah tangguh ibunya yang lain adalah ketika Habibie remaja mengutarakan niatnya berkuliah di Jerman untuk mempelajari pesawat, namun dirinya tak dapat mendaftar beasiswa karena telat informasi. Maka kuliah Habibie di Jerman di biayai ibunya. Ibunya pun bekerja membanting pulang, berbisnis apapun, mulai dari indekost, katering, jualan berlian, sampai akhirnya mampu mengelola hotel khas melati. Ini semua beliau lakukan untuk anaknya Rudi, dengan pengelolaan indekost dan hotel melati dibantu oleh putrinya, Sri. Dengan berkuliah di luar negeri yang tanpa beasiswa, maka kehidupan Rudy sebagai mahasiswa sering diwarnai kekurangan uang. Ketika uang dari ibunya terlambat datang, terkadang Rudy memakan apel-apel sisa makanan kuda atau apel yang jatuh dari pohon nya..

Yang tidak kalah inspiratif dari kisah ini adalah kisah Rudy saat mengkoordinasikan teman-teman nya demi mencapai tujuan utama mereka, yaitu agar Indonesia dapat membuat pesawat sendiri. Misalnya saat akan mengambil jurusan S2. Semua teman-teman nya ingin masuk jurusan Aerodinamika karena ada alat yang dianggap sangat keren dan mutakhir. Namun Rudy melarang, karena untuk membuat pesawat harus banyak bidang yang dikuasai, tidak hanya Aerodinamika. Rudy sendiri masuk jurusan yang paling sulit, yaitu konstruksi pesawat. Ketika teman-teman nya tidak setuju, Rudy mengingatkan tentang tujuan mereka, dan tentang betapa beruntungnya mereka mampu berkuliah di tempat terbaik, sementara sebagian besar rakyat Indonesia sama sekali tak bisa mengenyam pendidikan. Selain itu, Rudy juga memprakarsai sebuah seminar pembangunan nasional, yang mengumpulkan para mahasiswa Indonesia Eropa untuk menentukan strategi-strategi dan peran yang dapat mereka ambil sesuai dengan bidang masing-masing untuk berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Hal ini tidak mudah, karena politik yang sedang carut marut di Indonesia ikut berimbas pada acara yang ingin beliau dirikan. Penguasa di Indonesia ingin menyitir para pemuda untuk mendukungnya dan mengatakan bahwa semua hal tersebut diprakarsai sang Presiden. Rudy yang keras kepala dan tak suka berbasa basi, menolak itu semua dan berimbas tidak didanainya kegiatan seminar tersebut.

Kecondongan Bung Karno pada akhir masa jabatan nya yang cenderung pada negara-negara komunis menjadikan Indonesia tidak lagi netral. Dan tanpa Rudy sangka, hal itu berimbas langsung pada kuliahnya saat S3. Proyek yang sedang dikerjakan untuk kelulusan S3 nya diambil paksa oleh pemerintah Jerman karena biaya proyeknya langsung dari Pemerintah Jerman, sedangkan Indonesia tidak memihak blok barat,namun sangat condong pada nergara-negara komunis. Sedang Rudy, berasal dari Indonesia. Maka, Rudy tak bisa berbuat apapun ketika kertas-kertas hasil kerja nya diambil paksa, hanya merasakan gemuruh amarah dalam hatinya yang tersayat, menatap meja kerja nya yang kini telah kosong..


Secara keseluruhan novel ini sangat menarik dan inspiratif, bukan hanya karena kehebatan-kehebatan berbagai tokoh yang terlibat, namun juga hal-hal unik dan lucu tentang sang Visioner itu. Sangat direkomendasikan untuk semua kaangan, baik orang tua maupun anak muda.

Komentar

  1. Masyaa Allah novelnya bagus banget. filmnya tadinya belum saya tonton di bioskop, nyari di youtube gk aada juga. saya sampai usaha nyari di aplikasi hooX pun masih berbayar. akhirnya saya download aja dari pada penasaran. dan alhamduliilah filmnya bisa saya tonton. subhanallah saya sangat suka filmya dan yang pasti gk pernah bosen sampai saya play back meluluh. dan untuk pemeran rudi ( REZA RAHARDIAN) saya ccok merani tokoh pak BJ. HABIBIE. harapannya ketika Habibie dan ainun 3 nya. pemeran pak BJ. HABIBIEnya jangan di ganti.

    BalasHapus

Posting Komentar