Saya Meminta Ganti


Saya punya seorang teman yang bersikap sangat “apik” terhadap barang-barang yang dia punya. Jelas berbeda sekali dengan saya yang cenderung sembrono. Dia akan mulai mendelik dan berteriak ngeri ketika saya meletakkan ponsel nya dengan cara yang sama seperti saya meletakkan gelas di meja. Maka, ketika suatu hari dia datang ke kantor dengan muka pucat pasi bak seorang pesakit yang dipaksa bekerja, wajarlah bagi saya ketika tahu penyebabnya adalah ponsel kesayangan nya hilang, berikut dengan dompetnya.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, rupanya dia belum bisa mengobati luka hati akibat kehilangan kesayangan nya, walaupun ditangannya sudah tergenggam sang pengganti, iphone tipe x. “Saya akan minta ganti di akhirat”, kata nya sambil memasukkan flash disk ke CPU di meja saya. “Maksudnya gimana ?”, tanggapku sambil menatap monitor. “Ya biar dia disiksa di akhirat”, katanya dengan wajah yang belum merelakan. “Eeh jangan begitu..”, kata saya, ngeri mendengar kata “disiksa”. “Memaafkan lebih baik kan ?” , jawabnya menebak kalimat yang akan saya katakan.
Memaafkan memang lebih baik. Mengapa begitu ? kok sepertinya sok baik hati sekali sok-sokan menasehati supaya merelakan begitu saja tanpa mengumpat atau mendoakan keburukan ? Kan kita dizolimi ? Yaa bener sih, tapi kalau saya pribadi, punya motivasi untuk berusaha memaafkan orang lain. Yaitu…. QS Surat Nur : 22 ! 
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang- miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu ? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
We wanted to end this blessed day by sharing with you one of our favourite Du'as from the Quran. Only Allah knows whats best for us, and He will only send us tests and blessings that are good for us and our souls, so maybe, today, instead of asking...
Source : https://id.pinterest.com/pin/536843218067208244/
Jadi ayat ini turun teh berkenaan dengan Abu Bakar RA yang bersumpah tidak akan memberi bantuan kepada salah seorang kerabatnya yang kurang mampu, karena kerabatnya ini adalah salah satu yang menyebarkan berita bohong  tentang putri tercintanya,  Aisyah RA. Itu sangat wajar kan.  Kemudian Allah menurunkan  surah ini.. 
dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu ?”
Apakah kita sudah terlalu suci sampai tidak butuh ampunan dari Allah ?

Lalu, Lelaki yang sangat dicintai Rasulullah itu pun memaafkan kerabat itu, dan tetap membantu penghidupan nya.. Apakah mudah ? jelas tidak, tapi Allah sudah berjanji akan mengampuni kesalahan kita jika kita mau memaafkan orang lain.. 
Maka dari itu, maafkan lah.. Untuk apa kita mengharapkan keburukan terjadi pada orang lain ? Bukankah, lebih baik ganti yang kita minta adalah ampunan dari Allah atas kesalahan kita ?
 “Ya Allah, saya sudah maafkan si fulan..Maka tolong ampuni segala kesalahan hamba ya Ghofar..”
Saya juga masih belajar memaafkan. Sangat masih belajar. 

Ditulis oleh yang selalu sangat mengharapkan ampunan Allah,
Di hari Jum’at, hari dimana do’a-do’a diijabah.

Komentar