Empat Nama Pada Sisi Cangkir


Hey, empat nama pada sisi cangkir !
Terimakasih ya.
Bukan, bukan untuk kue cokelat dengan lilin angka 22 itu, atau buku yang dibungkus rapi dengan sampul biru muda berpita abu-abu . Itu sih tadi aku udah bilang makasih kan, hehehe
Kali ini, terimakasih, untuk selama beberapa waktu kebelakang membersamai di masa-masa sulit, menenangkan di kala panik, dan memarahi ketika diri lalai. Terimkasih untuk seribu kata 'jangan' nya.
Jangan galak, jangan jutek, jangan suka marah-marah, jangan skip, jangan mager, jangan "disuapi" terus, jangan lelet, jangan lambat, jangan gampang panik, jangan gampang nyerah, jangan nyasar....
ah, jangan-jangan aku ini monster.
Terimakasih telah selalu ada untuk manusia yang bahkan jarang sekali berlemah lembut pada kalian ini. Yang dengan segala kekurangan nya, masih tetap cuek berada di tengah-tengah kalian. Yang dengan lisan nya mungkin sering menyakiti hati kalian. Yang raut wajahnya seringkali antagonis haha maafin yaa
Hari ini, izinkan aku narsis ya, aku anggap seribu kata "jangan" itu adalah bentuk kepedulian kalian :")
Beberapa hari lagi, aku dan dua orang diantara kalian akan mengambil toga di sebuah gedung di dekat jembatan layang. DI balik togaku itu, ada banyak cerita tentang kalian, kita.



Bandung, untuk 06 Oktobernya.

Komentar