Di Perempatan Nagrak

Perempatan besar tanpa lampu merah itu dipadati lalu lalang kendaraan bermotor. Seorang bapak berseragam polisi nampak sedang berusaha mengatur lalu lintas . Jalan Alternatif Cibubur bukan jalan searah saja, melainkan dua arah, dan keduanya cukup luas dengan frekuensi kendaraan yang melintas cukup tingggi. Jenis kendaraan pun beragam, dari sepeda motor, mobil, angkot, bus besar, maupun truk.
Aku termangu di bahu jalan.J.Bukan karena menunggu kendaraan umum seperti layaknya orang-orang yang berdiam di belakangku. Itu hari kedua ku, masuk kerja, aku belum terbiasa untuk menyeberang jalanan yang sepadat itu. Aku melangkah kan kaki ke depan, sedikit saja, dan kembali mundur jauh ketika tiba-tiba bus besar melaju kencang dari kanan jalan. Aku melirik ke bapak polisi tadi, namun rupanya bapak polisi sedang sibuk mengatur arus kendaraan, tak mungkin buatku untuk meminta bantuan nya.
Dua orang perempuan berkerudung berdiri bergandengan tak jauh dariku. Rupanya mereka pun akan menyebrang. Bedanya, mereka sudah lebih ahli. Buktinya tak menunggu lama, mereka melangkahkan kakinya ke tengah jalan. Aku tergopoh-gopoh menyeimbangi langkah mereka dengan langkahku yang canggung.
Tiba-tiba ada yang menggamit lenganku, membimbingku menyeberang dengan langkah kaki yang lebih mantap.
Aku kaget, tapi demi melihat wajah yang menggamit lenganku itu adalah perempuan berkerudung yang sebelumnya menyeberang dengan orang lain itu, hatiku terasa hangat..Di sisi jalan setelah selesai menyeberang, aku melihat senyum pada wajahnya yang tertutup masker..

Allah menolongku menyeberang, dengan perantara tanganmu yang menggambit lenganku :) Sungguh terima kasih :"

Komentar